Rabu, 20 Juni 2012

PENDEKATAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF SERTA GABUNGAN KEDUANYA

PENDEKATAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
SERTA GABUNGAN KEDUANYA

A.    Pendekatan Kualitatif
Penelitian kualitatif yakni proses penelitian yang bertujuan memahami suatu masalah kemanusiaan atau kemasyarakatan, yang didasarkan pada penyusunan suatu gambaran yang kompleks dan holistis menurut pandangan yang rinci dari para informan, serta yang dilaksanakan di tengah setting ilmiah.
Penelitian kualitatif yakni proses penelitian yang bertujuan memahami suatu masalah kemanusiaan atau kemasyarakatan, yang didasarkan pada penyusunan suatu gambaran yang kompleks dan holistis menurut pandangan yang rinci dari para informan, serta yang dilaksanakan di tengah setting ilmiah
Pendekatan kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan  kehidupan sehari-hari. Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefinisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-masing. Reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis.




B.     Pendekatan Kuantitatif
Penelitian kuantitatif yakni penyelidikan tentang masalah kemasyarakatan atau kemanusiaan yang didasarkan pada pengujian suatu teori yang tersusun atas variabel-variabel, diukur dengan bilangan-bilangan, dan dianalisis dengan prosedur-prosedur statistik. tujuannya adalah menentukan apakah generalisasi-generalisasi prediktif dari teori tertentu yang diselidiki terbukti kebenarannya
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bekerja degan angka, yang datanya berwujud bilangan (skor atau nila, peringkat, atau frekuensi), yang dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik, dan untuk melakukan prediksi dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu veriabel tertentu mempengaruhi variabel yang lain (Creswell, 2002). Oleh karena itu penelitian kuantitatif secara tipikal dikaitkan dengan proses induksi enomeratif, yaitu menarik kesimpulan berdasar angka dan melakukan abstraksi berdasarkan generalisasi. Salah satu tujuan utamanya adalah untuk menemukan seberapa banyak karakteristik yang ada dalam populasi induk mempunyai karakteristik seperti yang terdapat pada sampel. (Asmadi Alsa, 2003)
C.    Perbedaan Kuantitatif & Kualitatif
KUANTITATIF
1.      Fakta sosial memiliki sebuah realitas obyektif
2.      Mengunggulkan metode
3.      Variabel diidentifikasi dan  hubungannya diukur
4.       Etic (pandangan dari luar)
5.      Generalisasi
6.      Meramalkan
7.      Penjelasan kausal
8.      Memulai dengan teori & hipotesis
9.      Manipulasi & kontrol
10.  Menggunakan instrumen baku
11.  Percobaan
12.   Deduktif
13.  Analisis komponen
14.  Menjaga konsensus & norma
15.  Mereduksi data untuk diangkakan
16.  Ditulis dalam bahasa abstrak
17.  Memisahkan diri dan tidak memihak
18.  Penggambaran objektif
KUALITATIF
  1. Realitas adalah bentukan sosial
  2. Mengunggulkan pada tema  pokok
  3. Variabel adl kompleks, merangkai  hubungan dan sulit diukur
  4. Emic (pandangan dari dalam)
  5. Kontekstualisasi
  6. Menginterpretasi
  7. Pemahaman perspektif peneliti
  8. Mengakhiri dengan hipotesis & teori dasar
  9. Memunculkan dan melukiskan
  10. Peneliti sebagai instrumen
  11. Alami (Naturalistic)
  12. Induktif
  13. Menemukan pola
  14. Menjaga kejamakan & Kompleksitas
  15. Menyederhanakan dengan menggunakan angka
  16. Ditulis secara deskriptif
  17. Keterlibatan personal & keperpihakan
  18. Pemahaman empatik

D.    Metode Gabungan Kuantitatif Dan Kualitatif
Rancangan metodologi gabungan (mixed methodology design) : peneliti menggabungkan aspek-aspek paradigma kualitatif dan kuantitatif pada seluruh atau sebagian dari langkah-langkah penelitiannya.
Kedua metode ini dapat digabungkan dengan catatan sebagai berikut:
1.      Dapat digunakan bersama untuk meneliti pada obyek yang sama, tetapi tujuan berbeda.
2.      Digunakan secara bergantian
3.      Metode penelitian tidak dapat digabungkan karena paradigma yang berbeda, tetapi dalam penelitian kuantitatif dapat digunakan teknik pengumpulan datanya (bukan metodenya).
4.      Dapat menggunakan metode tersebut secara bersamaan asalkan dapat dipahami secara jelas dan berpengalaman dalam melakukan penelitian.
(Sugiono, 2009: 38)
E.     Konsep yang berhubungan dengan pendekatan
Pendekatan kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan  kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif, lebih lanjut, mementingkan pada proses dibandingkan dengan hasil akhir; oleh karena itu urut-urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang ditemukan. Tujuan penelitian biasanya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat praktis.
Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefinisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-masing.  Reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesa dan pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisa dan formula statistik yang akan digunakan. Juga, pendekatan ini lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik bukan makna secara kebahasaan dan kulturalnya.
a.      Dasar Teori
Jika kita menggunakan pendekatan kualitatif, maka dasar teori sebagai pijakan ialah adanya interaksi simbolik dari suatu gejala dengan gejala lain yang ditafsir berdasarkan pada budaya yang bersangkutan dengan cara mencari makna semantis universal dari gejala yang sedang diteliti. Pada mulanya teori-teori kualitatif muncul dari penelitian-penelitian antropologi, etnologi, serta aliran fenomenologi dan aliran idealisme. Karena teori-teori ini bersifat umum dan terbuka maka ilmu sosial lainnya mengadopsi sebagai sarana penelitiannya.
Lain halnya dengan pendekatan kuantitatif, pendekatan ini berpijak pada apa yang disebut dengan fungsionalisme struktural, realisme, positivisme, behaviourisme dan empirisme yang intinya menekankan pada hal-hal yang bersifat kongkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang nyata.
b.      Tujuan
Tujuan utama penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif ialah mengembangkan pengertian, konsep-konsep, yang pada akhirnya menjadi teori, tahap ini dikenal sebagai “grounded theory research”.
Sebaliknya pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan antar variable, memberikan deskripsi statistik, menaksir dan meramalkan  hasilnya.
c.       Desain
Melihat sifatnya, pendekatan kualitatif desainnya bersifat umum, dan berubah-ubah / berkembang sesuai dengan situasi di lapangan. Kesimpulannya, desain hanya digunakan sebagai asumsi untuk melakukan penelitian, oleh karena itu desain harus bersifat fleksibel dan terbuka.
Lain halnya dengan desain penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, desainnya harus terstruktur, baku, formal dan dirancang sematang mungkin sebelumnya. Desainnya bersifat spesifik dan detil karena desain merupakan suatu rancangan penelitian yang akan dilaksanakan sebenarnya. Oleh karena itu, jika desainnya salah, hasilnya akan menyesatkan. Contoh desain kuantitatif: ex post facto dan desain experimental yang mencakup di antaranya one short case study, one group pretest, posttest design, Solomon four group design dll.nya.
d.      Data
Pada pendekatan kualitatif, data bersifat deskriptif, maksudnya data dapat berupa gejala-gejala yang dikategorikan ataupun dalam bentuk lainnya, seperti foto, dokumen, artefak dan catatan-catatan lapangan pada saat penelitian dilakukan.
Sebaliknya penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif datanya bersifat kuantitatif / angka-angka statistik ataupun koding-koding yang dapat dikuantifikasi. Data tersebut berbentuk variable-variabel dan operasionalisasinya dengan skala ukuran tertentu, misalnya skala nominal, ordinal, interval dan ratio.
e.       Sampel
Sampel kecil merupakan ciri pendekatan kualitatif karena pada pendekatan kualitatif penekanan pemilihan sampel didasarkan pada kualitasnya bukan jumlahnya. Oleh karena itu, ketepatan dalam memilih sampel merupakan salah satu kunci keberhasilan utama untuk menghasilkan penelitian yang baik. Sampel juga dipandang sebagai sampel  teoritis dan tidak representatif
Sedang pada pendekatan kuantitatif, jumlah sampel  besar, karena aturan statistik mengatakan bahwa semakin sampel besar akan semakin merepresentasikan kondisi riil. Karena pada umumnya pendekatan kuantitatif membutuhkan sampel yang besar, maka stratafikasi sampel diperlukan . Sampel biasanya diseleksi secara random. Dalam melakukan penelitian, bila perlu diadakan kelompok pengontrol untuk pembanding sampel yang sedang diteliti. Ciri lain ialah penentuan jenis variabel yang akan diteliti, contoh, penentuan variabel yang mana yang ditentukan sebagai variable bebas, variabel tergantung, variabel moderat, variabel antara, dan variabel kontrol. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat melakukan pengontrolan  terhadap variabel pengganggu.
f.       Teknik
Jika peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, maka yang bersangkutan kan menggunakan teknik observasi atau dengan melakukan observasi terlibat langsung, seperti yang dilakukan oleh para peneliti bidang antropologi dan etnologi sehingga peneliti terlibat langsung dengan yang diteliti. Dalam praktiknya, peneliti akan melakukan review terhadap berbagai dokumen, foto-foto dan artefak yang ada. Interview yang digunakan ialah interview tertutup.
Jika pendekatan kuantitatif digunakan maka teknik yang dipakai akan berbentuk observasi terstruktur, survei dengan menggunakan kuesioner, eksperimen dan eksperimen semu. Dalam melakukan interview, biasanya diberlakukan interview terstruktur untuk mendapatkan seperangkat data yang dibutuhkan. Teknik mengacu pada tujuan penelitian dan jenis data yang diperlukan.
g.      Hubungan dengan yang diteliti
Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti tidak mengambil jarak dengan yang diteliti. Hubungan yang dibangun didasarkan pada saling kepercayaan. Dalam prakteknya, peneliti melakukan hubungan dengan yang diteliti secara intensif. Apabila sampel itu manusia, maka yang menjadi responden diperlakukan sebagai partner bukan obyek penelitian.
Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif peneliti mengambil jarak dengan yang diteliti. Hubungan ini seperti hubungan antara subyek dan obyek. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan tingkat objektivitas yang tinggi. Pada umumnya penelitiannya  berjangka waktu pendek.
h.      Analisa Data
Analisa data dalam penelitian kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan yang tujuan akhirnya menghasilkan pengertian-pengertian, konsep-konsep dan pembangunan suatu teori baru, contoh dari model analisa kualitatif ialah analisa domain, analisa taksonomi, analisa komponensial, analisa tema kultural, dan analisa komparasi konstan (grounded theory research).
Analisa dalam penelitian kuantitatif bersifat deduktif, uji empiris teori yang dipakai dan dilakukan setelah selesai pengumpulan data secara tuntas dengan menggunakan sarana statistik, seperti korelasi, uji t, analisa varian dan covarian, analisa faktor, regresi linear dll.nya.

0 komentar:

Posting Komentar

Please Give Comments To The Perfection Of This Article